Mahasiswi KKN Undip Melakukan Pemanfaatan Sampah Dapur Dengan Pengomposan Kotak Takakura Kepada Anggota PKK

  • Aug 09, 2023
  • Aida Rahma Fajriati

BREBES - Kegiatan memasak secara tidak langsung dapat menimbulkan sampah dapur yang menumpuk. Untuk bisa mengelola sampah dapur tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2022/2023 memberikan sosialisasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah dapur dengan pengomposan Kotak Takakura kepada anggota Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes di Aula Balai Desa pada tanggal 1 Agustus 2023.

Sampah dapur merupakan sampah yang berasal dari hasil kegiatan rumah tangga atau industri yang bersifat biodegradable. Contoh sampah dapur seperti sisa makanan, sisa nasi, kulit buah, cangkang telur, dan sisa sayuran. Dengan adanya kegiatan rumah tangga seperti memasak, maka sampah dapur yang dihasilkan menjadi menumpuk jika dihasilkan setiap hari.

Sampah sisa makanan yang dibiarkan akan menumpuk dan membusuk serta menghasilkan gas metana yang berbahaya bagi lingkungan sekitar. Maka dari itu, melalui kegiatan ini dilakukan pemanfaatan sampah dapur dengan teknik pengomposan kotak takakura.
 
“Biasanya sampah yang dihasilkan dari sisa masak langsung dibuang begitu saja. Apalagi sisa nasi sering terbuang dan sampah yang menumpuk jadi bau dan menumpuk” cerita Ibu Widyawati selaku Bendahara TP. PKK Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.

Masalah tersebut, membuat Aida Rahma Fajriati, mahasiswa KKN Tim II Undip Tahun 2022/2023 yang berasal dari Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik memberikan sosialisasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan sampah dapur dengan pengomposan kotak Takakura untuk mengurangi timbulan sampah rumah tangga kepada Anggota PKK. Perkumpulan PKK dilakukan sebulan sekali yang dihadiri kurang lebih 30 Ibu-ibu PKK di Kantor Balai Desa Randusanga Kulon.
 
Kegiatan diawali dengan memberikan edukasi sosialisasi dengan pemaparan materi Pemilahan dan Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik. Materi yang dipaparkan juga memberikan informasi dampak yang dihasilkan oleh sampah dari segi kesehatan dan lingkungan. 

Setelah pemaparan materi dilakukan praktik pembuatan kotak Takakura. Bahan-bahan yang diperlukan terdapat keranjang laundry, kardus bekas, sekam, sisa potongan sayur, kain bekas. Sebelumnya, dilakukan pembuatan starter mikroorganisme yang difermentasi sekitar 3-5 hari dengan bahan-bahan seperti air, ragi tape, tempe, yakult, larutan gula jawa. Tujuan starter mikroorganisme ini untuk mendekomposisi sampah organik. 

Cara pembuatan Kotak Takakura yaitu memasukkan kardus bekas ke dalam keranjang laundry dan disesuaikan dengan ukuran keranjang. Lapisan awal terdapat kantung sekam (bantal sekam) yang dilubangi kecil-kecil. 

Selanjutnya memasukkan tanah pekarangan yang dicampur oleh sekam dan memasukkan sampah organik. Lalu masukkan bio starter dan dilakukan pengadukan secara perlahan. Lapisan paling atas terdapat bantal sekam yang dilubangi kecil-kecil. Setelah itu, ditutup dengan kain bekas dan diletakkan di tempat yang terhindar dari sinar matahari secara langsung. 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat pentingnya menjaga lingkungan sekitar dan bijak dalam memilih serta memanfaatkan sampah organik menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman di rumah dengan memanfaatkan sampah dapur.